GIGS REPORT JAKARTA METAPHORE#2

Walaupun diadakan bersamaan dengan pertandingan semi-final Indonesia Filiphina, kolektif Suara Ibukota tetap dengan optimis mengadakan acara lanjutan "Jakarta Metaphore"-nya. Bertempatkan di FX Music Lounge lantai 6, acarapun berjalan sedikit ngaret karena segenap panitia dan pegawai cafe dengan khidmat menonton pertandingan lebih dahulu :D

Nobar
Acarapun dimulai pada pukul 21.00 dan langsung saja dibuka oleh line-up pop punk dari Bandung "Saturday Night Karaoke". Membawa retrospeksi atmosfer pop punk 90-an, Saturday Night Karaoke tampil sangat energik malam itu. Hal ini terlihat ketika sang vokalis memainkan leadnya dengan posisi gitar di bawah selangkangan! Sungguh posisi yang sangat slapstik haha... Meng-encore lagu-lagu pendek Descendents dan sebuah cover dari The Ergs, maka serentak akhir kata terucap "ALLELUJAH!" untuk penampilan mereka malam itu.

Saturday Night Karaoke
Setelah Saturday Night Karaoke, The Spikeweed siap memanaskan kembali Jakarta Metaphore dengan irama-irama pop punk yang mengkultuskan Ramones sebagai messiah rockNroll. Turut membawakan lagu-lagu dari EP yang telah dirilis oleh Mafia Records dan juga sebuah tembang baru "Ramones In My Heart". Penampilan The Spikeweed ditutup dengan lagu kebangsaan sejuta penggemar Ramones "Do You Remember RockNRoll Radio?"

Set The Spikeweedpun selesai, kini penampilan selanjutnya dilanjutkan oleh Arcarsenal, milisi post rock asal Jakarta. Arcarsenal tampil baik dan bersih malam itu hingga mampu membawa atmosferik luar angkasa imajiner malam itu. Luar biasa Arcarsenal!

The Spikeweed

Arcarsenal

Hanyut dibawa oleh tembang post rock oleh Arcarsenal, kini saatnya 8-bit asal Priuk tampil haha, Pagi Pagi Buta. Dalam perayaan kemenangan timnas Indonesia, merekapun membawakan sebuah cover song untuk merayakannya "Indonesia Unite"! Setelah tembang kedua mereka bergulir, merekapun mengajak Agus Kebun Anggur untuk berkolaborasi. Ampun! inilah kolaborasi malapetaka bagi gigs malam itu haha... Tiga begundal tersebut membawakan cover song dari The Cure dan The Killers :D Sontak mendengar kolaborasi yang sangat absurd tersebut, ada seorang penonton duduk di kursi tertawa sampai terjengkang bersama kursinya haha...

Pagi Pagi Buta

Duet Caur Agus dan Pagi Pagi Buta

Setelah penampilan autis dari Pagi Pagi Buta, kini saatnya untuk Fuentes tampil. Setelah bermain di Bandung untuk memeriahkan showcase sebuah brand jeans lokal, Fuentes mengambil tempat kembali sebagai line-up di Jakarta Metaphore #2. Di awal set Fuentes membawakan sebuah tembang instrumental baru yang tidak diketahui namanya. Dapat dikatakan penampilan Fuentes maksimal malam itu. Dan keheninganpun ditutup oleh anthem tanpa vokal mereka "Saturday". Nampak setelah set dari Fuentes antara penonton dan personil nampak lega menyimak eksekusi yang baik yang dilakukan oleh Dimmy sang gitaris.

Fuentes


Tak cukup dibius oleh Fuentes, kini saatnya penampilan aksi shoegaze dari Gracias Olsen. Malam itu Gracias Olsen membawakan sebuah lagu cover yang mungkin sudah diketahui banyak orang "Johny in My Head". Ya! Lagu rockNroll mabuk tersebut diaransemen sehingga tidak meninggalkan sisa asli dari lagu sebenarnya :D Tampak di sini Gracias Olsen melakukan satu kolaborasi bersama Adyt Individual Distortion dalam permainan samplingnya. Di akhir set, mereka menuntaskan dengan sebuah cover dari lagu nasional gubahan Ismail Marzuki berjudul "Gugur Bunga".

Gracias Olsen

Beberapa kali dihujami keheningan, kini saatnya untuk set The Mamams. Damn! The Mamams malam itu sangat baik sekali membuka set mereka dengan sebuah tembang balutan hardrock ala AC/DC. Hal yang membuat saya ingat tentang mereka adalah ketika tiba kepada set kedua dimana lantunan tembang mereka berubah menjadi candu blues yang memabukan dipadu dengan kelihaian sang vokalis bermain harmonika. Dan sekali lagi saya ucapkan "DAMN! THIS BAND IS TOTALLY BAD!".

Berita buruk tersampai bahwa duo noise rock, Augusta, berhalangan tampil dikarenakan beberapa hal. Setelah The Mamams, The Young Liars pun telah tampak siap menset alat-alat mereka untuk tampil. The Young Liars membuka set mereka dengan penampilan yang sangat liar. Terlihat dengan gerak gerik sang vokalis yang atraktif sehingga terasa sedikit atmosfer indie rock liar ala The Libertines. Karena bersamaan dengan ulang tahun ketiga dari mereka, di tengah-tengah set mereka mengadakan sebuah kuis dadakan yang dimana mereka membagikan EP gratis mereka kepada penonton.

The Mamams

The Young Liars

Lalu Jakarta Metaphore #2-pun ditutup oleh trio shoegaze dari Bandung, The Great Banks. Sungguh set mereka terasa pas sekali mengaiangi para penonton Jakarta Metaphore tengah malam itu. Tanpa basi basi, The Great Banks membuka dengan layer gitar yang mengawang ditambah dengan atmosfer vokal yang mengalun. The Great Banks dan irama ethernya pun berhasil menutup dengan khidmat perhelatan kolektif, Jakarta Metaphore #2.

The Great Banks

Kamipun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para line-up band yang sudah mau mengisi gigs ini dan juga para media partner, seperti Hujan Radio, Berisik Radio, Spirit of Youth Webzine, Wastedrockers, Rebel zine, Deathrockstar, Addicted Area, Whatevs Radio, Diperdaya Radio, dan StoneAge Records, yang sudah mau mempublikasi acara ini.

Mudah-mudahan kami diberi kesempatan kembali untuk mengadakan sequel Jakarta Metaphore yang selanjutnya. Amin.

Penonton

-Rizkan-

Previous Post Next Post

Contact Form